Hai sobat Danifin, Ketika seseorang pria sudah ada rasa kekaguman terhadap seseorang wanita, maka rasa itu tak boleh disimpan-simpan, karena nantinya akan menjerumuskan kepada ZINA HATI. Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa Sallam- bersabda "Zinanya hati itu adalah berangan-angan" (HR. Muslim)
Memang berat sih rasanya mengajak seorang wanita untuk berta'aruf, rasanya tuh seperti kita di kapal di tengah lautan, terus disuruh menceburkan diri, maju-mundur maju-mundur, deg-degan, he he he...
Namun di situlah perasaan kita diuji, kalau memang benar-benar cinta, Pastinya berani dong menyatakan, walau mulut kamu megap-megap pas ngomong ke perantara, keringetan, jantungan, sesak napas, dsb. Nah kalau kamu hanya berani mengagumi dia dari kejauhan, membayangkan yang indah-indah saja, tapi tidak ada ikhtiar menyampaikan niat suci, maka jelas bahwa ini hawa nafsu yang berasal dari Syaithan, dan ini yang dimaksud Nabi sebagai ZINA HATI. sudah berapa detik kita ZINA HATI?
Apabila memang dirasa belum mampu menikah, ta'aruf saja dulu. dalam proses ta'aruf itu ada yang namanya musyawarah, nanti ada baiknya bagaimana. kalau memang jodoh, jalannya dikasih kok sama Allah SWT.
Setidaknya terdapat 3 cara mengajak seseorang untuk ber Ta'aruf. ta'aruf sendiri berarti berkenalan, tapi berkenalan dengan cara yang Syar'i.
CARA 1 : MELALUI PERANTARA
--------------------
Nah, Cara pertama inilah cara paling afdhal. perantara dapat berupa orang tua, saudara, teman kepercayaan, ustadz/ustadzah, atau komunitas jodoh-jodohan. Ngomong saja ke mereka, Insya Allah rahasia kamu akan terjamin, dan lewat perantara ini nggak akan segemeter kita kalau menyampaikan langsung ke orangnya. Bener ngga?
CARA 2 : MENYATAKAN LANGSUNG (JIKA BERANI)
---------------------
Nah, Diriwayatkan, dahulu Rasulullah pernah dilamar oleh seorang wanita. wanita itu berkata "aku bersedia menjadi istrimu", lalu Rasulullah memandangi wanita itu (Nazhor). dan rasulullah memutuskan untuk menolaknya dengan isyarat diam. Kemudian wanita itu dinikahkan dengan seorang Sahabat yang hadir di situ dengan mahar hapalan Qur'an (HR Bukhari)
Pelajaran dari Hadits Bukhari tersebut :
- Boleh sekali mengajak Nikah/Taaruf langsung di depan orangnya (Sangat dianjurkan)
- Disunnahkan Nazhor (melihat & menilai lahiriyah/fisik calon)
- Tidak dosa jika menolak seseorang dengan alasan fisik
- Mahar boleh berupa hapalan Qur'an
- Lelaki kalau "ditembak" lalu dia diam, kemungkinan dia menolak
Nah, kalau kamu berani, silahkan kamu nyatakan langsung di depan orangnya. atau tulis surat yang intinya :
"Akhi/Ukhti, saya ada minat berta'aruf denganmu".
CARA 3 : ISYARAT (KODE)
-----------------
Rasulullah bersabda "3 perkara yang bercandanya dianggap serius :
(HR Abu Dawud)
Artinya bercanda ngajak nikah dapat dianggap serius. seringkali teman-teman kita bercanda nyerempet-nyerempet. seperti ini :
"Akh, sholat malam sendirian terus nih, saya jadi makmum boleh ?"
Nah, Apabila ada yang seperti itu, berdasarkan hadits tersebut maka sudah dianggap AJAKAN NIKAH, Waduuh. Nah, oleh karena itu berhati-hatilah kalau bercanda.
Adapun kode, maka biasanya kata-katanya tidak terus terang, banyak tafsiran. dan ngode biasanya jadi alternatif ngajakin Nikah/Ta'aruf, bagi mereka yang Baperan, nggak berani maju, gemeteran dsb :D
Contohnya seorang ikhwan menulis di komentar status seorang Akhwat :
"Ukh, bikin status nikah terus, mang belum ada calon ? banyak loh yang mau"
Ini kan banyak tafsiran. harapannya ukhti tersebut menjawab "emang siapa yang mau?". terus ikhwannya jawab "aku. tapi kenyataannya sering ukhtinya jawab cuma "hehehe". kasian yah.....
Resiko memakai cara kode adalah nggak direspon karena nggak peka, atau cuma didiemin aja, karena dianggap nggak serius (bercandaan). Perlu kamu ketahui, padahal kata Nabi, ajakan nikah itu walau bercanda tapi dianggap serius lho.
----------------
Jadi, sekarang semua terserah kamu deh, mau pakai cara apa. Perantara, langsung, atau isyarat, yang yang paling penting niatnya adalah ngajak Ta'aruf. jangan cuma mengagumi dia dari kejauhan, karena dapat terjerumus ke dalam Zina Hati ya...
Semoga bermanfaat Artikel ini, Share ke Teman kamu yang masih Jomblo. :D
Memang berat sih rasanya mengajak seorang wanita untuk berta'aruf, rasanya tuh seperti kita di kapal di tengah lautan, terus disuruh menceburkan diri, maju-mundur maju-mundur, deg-degan, he he he...
Namun di situlah perasaan kita diuji, kalau memang benar-benar cinta, Pastinya berani dong menyatakan, walau mulut kamu megap-megap pas ngomong ke perantara, keringetan, jantungan, sesak napas, dsb. Nah kalau kamu hanya berani mengagumi dia dari kejauhan, membayangkan yang indah-indah saja, tapi tidak ada ikhtiar menyampaikan niat suci, maka jelas bahwa ini hawa nafsu yang berasal dari Syaithan, dan ini yang dimaksud Nabi sebagai ZINA HATI. sudah berapa detik kita ZINA HATI?
Apabila memang dirasa belum mampu menikah, ta'aruf saja dulu. dalam proses ta'aruf itu ada yang namanya musyawarah, nanti ada baiknya bagaimana. kalau memang jodoh, jalannya dikasih kok sama Allah SWT.
Setidaknya terdapat 3 cara mengajak seseorang untuk ber Ta'aruf. ta'aruf sendiri berarti berkenalan, tapi berkenalan dengan cara yang Syar'i.
CARA 1 : MELALUI PERANTARA
--------------------
Nah, Cara pertama inilah cara paling afdhal. perantara dapat berupa orang tua, saudara, teman kepercayaan, ustadz/ustadzah, atau komunitas jodoh-jodohan. Ngomong saja ke mereka, Insya Allah rahasia kamu akan terjamin, dan lewat perantara ini nggak akan segemeter kita kalau menyampaikan langsung ke orangnya. Bener ngga?
CARA 2 : MENYATAKAN LANGSUNG (JIKA BERANI)
---------------------
Nah, Diriwayatkan, dahulu Rasulullah pernah dilamar oleh seorang wanita. wanita itu berkata "aku bersedia menjadi istrimu", lalu Rasulullah memandangi wanita itu (Nazhor). dan rasulullah memutuskan untuk menolaknya dengan isyarat diam. Kemudian wanita itu dinikahkan dengan seorang Sahabat yang hadir di situ dengan mahar hapalan Qur'an (HR Bukhari)
Pelajaran dari Hadits Bukhari tersebut :
- Boleh sekali mengajak Nikah/Taaruf langsung di depan orangnya (Sangat dianjurkan)
- Disunnahkan Nazhor (melihat & menilai lahiriyah/fisik calon)
- Tidak dosa jika menolak seseorang dengan alasan fisik
- Mahar boleh berupa hapalan Qur'an
- Lelaki kalau "ditembak" lalu dia diam, kemungkinan dia menolak
Nah, kalau kamu berani, silahkan kamu nyatakan langsung di depan orangnya. atau tulis surat yang intinya :
"Akhi/Ukhti, saya ada minat berta'aruf denganmu".
CARA 3 : ISYARAT (KODE)
-----------------
Rasulullah bersabda "3 perkara yang bercandanya dianggap serius :
- Nikah
- Talak
- Rujuk
(HR Abu Dawud)
Artinya bercanda ngajak nikah dapat dianggap serius. seringkali teman-teman kita bercanda nyerempet-nyerempet. seperti ini :
"Akh, sholat malam sendirian terus nih, saya jadi makmum boleh ?"
Nah, Apabila ada yang seperti itu, berdasarkan hadits tersebut maka sudah dianggap AJAKAN NIKAH, Waduuh. Nah, oleh karena itu berhati-hatilah kalau bercanda.
Adapun kode, maka biasanya kata-katanya tidak terus terang, banyak tafsiran. dan ngode biasanya jadi alternatif ngajakin Nikah/Ta'aruf, bagi mereka yang Baperan, nggak berani maju, gemeteran dsb :D
Contohnya seorang ikhwan menulis di komentar status seorang Akhwat :
"Ukh, bikin status nikah terus, mang belum ada calon ? banyak loh yang mau"
Ini kan banyak tafsiran. harapannya ukhti tersebut menjawab "emang siapa yang mau?". terus ikhwannya jawab "aku. tapi kenyataannya sering ukhtinya jawab cuma "hehehe". kasian yah.....
Resiko memakai cara kode adalah nggak direspon karena nggak peka, atau cuma didiemin aja, karena dianggap nggak serius (bercandaan). Perlu kamu ketahui, padahal kata Nabi, ajakan nikah itu walau bercanda tapi dianggap serius lho.
----------------
Jadi, sekarang semua terserah kamu deh, mau pakai cara apa. Perantara, langsung, atau isyarat, yang yang paling penting niatnya adalah ngajak Ta'aruf. jangan cuma mengagumi dia dari kejauhan, karena dapat terjerumus ke dalam Zina Hati ya...
Semoga bermanfaat Artikel ini, Share ke Teman kamu yang masih Jomblo. :D